Sultan Optimistis Industri Pertanian Bisa Menjadikan Indonesia Negara Agrodolar
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mendorong pemerintah lebih fokus melakukan peningkatan produktivitas dan perbaikan infrastruktur industri pertanian serta kelautan berikut pengolahannya.
Pasalnya, sektor riil pertanian dan kelautan nasional kembali membuktikan ketangguhannya dalam menghadapi berbagai ujian krisis ekonomi dan keuangan global dalam periode pandemi Covid-19 ini.
"Dengan kekayaan biodiversitasnya, menjadikan Indonesia memiliki kemampuan untuk mengendalikan gejolak ekonomi global secara terukur," kata Sultan dalam keterangannya, Minggu (11/4).
Menurut wakil ketua II DPD RI itu, data eksportasi yang membanggakan dari kedua sektor riil tersebut saat pandemi telah menyadarkan bahwa keberkahan biodiversitas merupakan ikon sekaligus core ekonomi dan bisnis nasional yang wajib untuk diberikan perhatian serius dari para pemangku kepentingan.
Ekspor sektor pertanian periode Januari dan Februari 2021 berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami pertumbuhan positif 0,65 miliar dolar AS atau 8,81 persen (yoy). Khusus untuk Februari 2021, nilai ekspor pertanian tumbuh di angka 3,16 persen (yoy).
Sementara sektor perikanan dan kelautan di berbagai daerah mencatatkan nilai ekspor yang meyakinkan sejak awal tahun ini. Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Padang, misalnya, mencatat nilai ekspor hasil perikanan daerah itu sepanjang Maret 2021 sebesar Rp 2.907.349.326.
"Dengan catatan neraca perdagangan yang cenderung membaik oleh kontribusi positif sektor pertanian dan perikanan, Indonesia berpeluang menjadi negara agrodollar jika kedua sektor riil ini dijadikan core industri nasional," ujar mantan ketua HIPMI Bengkulu itu.
Sultan juga mendorong insentif fiskal yang banyak diobral kepada pelaku usaha sektor jasa dan manufaktur, sebaiknya diprioritaskan ke sektor pertanian dan perikanan berikut industri pengolahannya.