Sumiarsih-Sugeng Ditembak Bersama
Pakai Baju Serbaputih, Eksekusi Pukul 00.16Sabtu, 19 Juli 2008 – 10:44 WIB
Sunarsih mendengar keributan itu. Bersama Sumaryatun, keponakan Purwanto, dia masuk garasi. Di belakang mereka, Prayit dan Sumiarsih sudah berjaga-jaga. Selanjutnya, Adi dan Sugeng menyambut Sunarsih. Mereka berdua mencekik Sunarsih dengan alu. Sementara, Daim kebagian membunuh Sumaryatun. Lengkap sudah. Lima orang tersebut tewas seketika. Lima orang itu pun menyeret lima tubuh tak bernyawa ke garasi. Mereka memasukannya ke mobil Daihatsu Taft milik korban.
Dari rumah, mobil berisi mayat itu dibawa dua orang (Adi dan Sugeng) ke daerah Songgoriti, Batu. Mobil dan lima jenazah dibuang seakan-akan korban kecelakaan. Malam harinya, ketika kabar kecelakaan tersebut menyebar, Prayit menyiapkan skenario lain.
Sebelum mayat dibawa ke rumah duka, Prayit mempersiapkan rumah Purwanto. Dia membersihkan, menata kursi, dan menyuruh orang-orang untuk mengganti lampu neon.
Anak pertama Purwanto, Haryo Abriyanto, pun datang. Dia tampak terpukul dengan kejadian itu. Prayit sebagai kerabat dekat keluarga itu ikut menenangkannya. Prayit-lah orang pertama yang membuka peti mati para korban. Bahkan, dia masih bisa merekam gambar kedatangan jenazah itu dengan kamera video. (jp)