Suporter Lakukan Pelemparan dan Nyalain Flare, PSPS Disanksi Komdis PSSI
jpnn.com, PEKANBARU - Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi terhadap PSPS Pekanbaru. Yakni denda sebesar Rp 10 juta atas pembakaran flare diujung laga dan pelemparan ke dalam stadion oleh suporter saat menjamu Persih Tembilahan pada 22 Juli lalu.
Sanksi yang diberikan tersebut berupa denda sebanyak Rp10 juta yang disampaikan Komisi Disiplin PSSI melalui surat bertanggal, 27 Juli lalu.
Menanggapi sanksi tersebut, Asisten Manajer PSPS Alsitra kejadian buruk tersebut tidak terulang dimasa mendatang. Iapun berharap suporter lebih dewasa dalam mendukung tim kebanggaan masyarakat Riau tersebut dan bukan justru merugikan tim akibat ulah suporter.
"Suporter harus lebih dewasa lagi. Karena kalau sudah mendapatkan sanksi tentu yang rugi tim kita juga. Kecuali kita kalah tentu lain persoalan, namun sanksi tersebut harus dihindari," ujarnya kepada Riau Pos (Jawa Pos group), Minggu (30/7) kemarin.
Ditambahkannya mendapat sanksi tidak ada untungnya bagi tim. Justru malah nama Riau dan penyelenggara pertandingan menjadi jelek.
Sehingga hal tersebut tidak boleh terulang kembali jika niatnya sama-sama mendukung skuad Asykar Bertuah. Karena menurutnya, jika sama-sama mendukung tentu tidak akan merugikan tim.
"Apalagi perjalanan masih panjang, PSPS juga masih berada dijalur yang tepat untuk melaju ke babak 16 besar. Buktinya dilaga melawan 757 Kepri Jaya FC kemarin kita berhasil membawa pulang tiga poin untuk mengamankan PSPS diposisi runner up klasemen sementara Grup 1 Liga 2," jelasnya.
Terkait sanksi berupa denda sebesar Rp10 juta tersebut, Alsitra mengatakan mau tidak mau harus dibayar secepatnya. Apalagi tenggang waktu yang diberikan Komdis PSSI melalui surat yang ditandatangani oleh Ketua Komisi Disiplin PSSI, Asep Edwin Firdaus hanya 14 hari terhitung sejak surat diterima manajemen.