Surat Cinta Lawas Mantan Selir buat Sultan Ottoman, Romantis Banget
Hurrem juga bermunajat dalam suratnya kepada Sulaiman. Harapannya adalah tidak lagi yang memisahkannya dari Sultan Sulaiman.
“Hidupku, sultan kekasihku, satu-satunya doaku kepada Allah adalah melihat wajah ceriamu lagi. Tak ada lagi yang memisahkan kita dari sekarang… Saya berharap junjunganku, sultanku, lelaki yang kucintai akan selalu bahagia di dunia dan akhirat,” harapnya.
Hurrem menyebut suaminya selalu menang dalam perang melawan musuh. Namun, Hurrem juga sedih karena sultan yang agung itu terjebak pada takdir lantaran mencintai budak.
“Usaplah air matanya… buatlah dia bahagia… aku memilih Islam karena dia. Itulah mengapa aku hanya bahagia di dekatmu. Kikirim salah satu pakaianku yang terbasahi oleh air mataku, aku mohon, kenakanlah itu, untukku….”
Hurrem mengakhiri surat cintanya dengan kata-kata yang sangat menyentuh. “Aku tak mengharap apa pun selain kebahagiaan untukmu di dua dunia. Dari budakmu yang rendah dan miskin, Hurrem,” demikian ujung surat itu.
Sejarah mencatat Hurrem masuk ke istana Kesultanan Utsmani sebagai selir berusia 15 tahun. Keberadannya langsung memikat Sultan Sulaiman.
Hurrem lantas menjadi selir favorit bagi Sulaiman. Akhirnya, Hurrem menjadi istri kedua Sulaiman.
Kisah cintanya sangat fenomenal. Bahkan, Sulaiman menabrak protokol kesultanan agar bisa menikahi Hurrem sebagai istri sah.