Surfboard Bikinan Wijarnako Rambah Pasar Mancanegara
Anaknya yang surfer muda berbakat membuatnya semakin bersemangat untuk terus berkarya mencipta surfboard.
Kepiawaiannya membuat papan surfing tak perlu diragukan. Kayu-kayu limbah yang tak terpakai disulapnya menjadi papan surfing nan cantik.
‘’Memanfaatkan bahan yang ada di daerah ini. Kayunya basah dan berasal dari lokal, pernah dibudidaya di wilayah ini,’’ jelasnya saat ditemui di rumahnya di Jalan Gatot Subroto, Jumat (8/12).
Meski begitu, Wid tidak sembarangan memilih kayu untuk pembuatan papan surfing. Kayu sengon disebutnya paling cocok karena awet, ringan, dan lunak.
‘’Pemilihan kayu sengonnya kita pilih yang umurnya belum mencapai lima tahun,’’ ucap pria 60 tahun itu.
Wid menyebut anak-anak perajin di Pacitan belum memiliki kesadaran penuh terkait usaha yang digelutinya.
Padahal, perajin merupakan pekerjaan yang bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka tanpa harus mengandalkan kerja di tempat lain.
‘’Hidup memanfaatkan limbah kayu bisa menjanjikan hidup lebih baik,’’ paparnya.