Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Surga Para Diver, Fotografer dan Hunter Underwater

Selasa, 19 Februari 2013 – 00:26 WIB
Surga Para Diver, Fotografer dan Hunter Underwater - JPNN.COM
Foto: Don Kardono
Baru delapan bulan di Moscow, sudah ada banyak ide cerdas untuk menggiring orang Rusia melihat kemolekan alam Indonesia. Pertama, dia berencana menangkap orang-orang kaya di Rusia Tengah dan Timur, seperti Vladivostok yang akses penerbangannya lebih cepat ke tanah air. Dari kota itu, cukup 1,5 jam ke Seoul atau Tokyo, baru terbang 6 jam ke Jakarta atau Denpasar. Kalau Manado sudah membuka jalur penerbangan ke Jepang-Korea, lebih cepat lagi memangkas waktu tempuh.

“Selama ini, orang Rusia banyak yang terbang ke Indonesia dengan charter flight, dan minimal 14 hari berada di sana. Boleh dicek, belanja turisnya pasti lebih besar dari negara lain. Karena itu, kita harus menjemput potensi wilayah Tengah dan Timur itu dengan memperbanyak informasi dan promosi tentang Indonesian Paradise,” ucap Djauhari.

Kedua, setiap tahun jutaan orang Rusia berlibur ke Tiongkok. Di sana mereka mendapatkan visa on arrival selama 3 hari. Setelah itu, mereka harus keluar dari China. “Nah, potensi ini yang kita tangkap. Kita tawarkan, visa on arrival juga dari China ke Indonesia, buat warga Rusia. Di Indonesia visa itu bisa berlaku satu bulan, sebelum mereka kembali lagi ke China atau langsung ke Rusia. Ini jumlahnya luar biasa besar, dan ke depan akan semakin meledak. Karena itu, potensi ini harus bisa ditengkap dengan cepat dan cerdas!” lanjut pria yang hobi tenis lapangan itu.

Ketiga, di daratan Tengah dan Timur Rusia itu kota-kota kaya minyak. Setiap hari hidupnya lebih banyak di ruangan dengan pemanas. Tentu, mereka ingin mengenakan kaus yang dibeli dengan harga mahal. Perempuan juga ingin mengenakan bikini dan terlihat cantik di pantai, tanpa harus berjaket tebal. “Mereka punya uang, dan jumlahnya banyak. Kalau kita sentuh mereka dengan informasi yang tepat, pasti ketemu pasar yang signifikan,” kata Djauhari optimis. (don/bersambung).

Dari luar, arcade “seribu pilar klasik” itu tampak sebagai heritage biasa saja. Sepi, dingin, kuno, dan tidak ada tanda-tanda keriuhan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News