Survei ALGORITMA: Masyarakat Tak Setuju Pj Gubernur DKI Dekat dengan Presiden Jokowi
Direktur Eksekutif ALGORITMA Aditya Perdana menyebutkan, jumlah sampel survei ini 420 responden, yang terbagi secara proporsional mewakili penduduk DKI Jakarta usia dewasa.
“Pengumpulan data pada 27 September hingga 3 Oktober 2022 melalui wawancara telepon menggunakan kuesioner dilakukan 20 enumerator. Margin of error plus minus 4,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” ujar Aditya Perdana. yang juga pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), saat memaparkan hasil surveinya pada Diskusi Online: Tantangan Penjabat Gubernur DKI Menyongsong Pemilu Serentak dan Pemindahan Ibukota, pada Minggu (9/10).
Hadir juga sebagai pembicara Siti Zuhro, pengamat politik yang juga peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sosok Pj Gubernur DKI Jangan Bikin Gaduh
Diketahui, ada 3 calon Pj Gubernur DKI Jakarta yang diusulkan DPRD, yakni Kasetpres Heru Budi Hartono, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar, dan Sekdaprov DKI Jakarta Marullah Matali.
Dikabarkan, Presiden Jokowi memilih Heru Budi sebagai Pj gubernur DKI Jakarta setelah menggelar rapat Tim Penilai Akhir (TPA) pada Jumat (7/10). Namun, belum ada keterangan resmi dari pihak Istana terkait hal ini.
Prof Siti Zuhro pada diskusi tersebut mengatakan, Pj gubernur DKI sangat strategis karena akan memimpin hingga 2 tahun.
Jika penunjukan Pj gubernur DKI Jakarta lebih kental pertimbangan politis, maka dampaknya akan buruk pada pembangunan Jakarta 2 tahun ke depan.
Dikatakan juga, penunjukan Pj gubernur DKI jangan sampai menimbulkan kegaduhan.