Survei Median: Pilgub Kalbar Berpotensi Panas Mirip DKI
jpnn.com, PONTIANAK - Hasil riset Media Survei Nasional (Median) menemukan indikasi Pemilihan Gubernur Kalbar 2018 akan berlangsung mirip dengan Pilgub Jakarta yang sarat isu primordial berbau SARA.
Hal ini diungkapkan Rico Marbun MSc, Direktur Eksekutif Median, kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (6/17) siang, lewat sambungan telephone seluler.
“Jadi dari cross tabulasi elektabilitas terhadap demografi, sepertinya kita mendapatkan pembelahan pemilih berbasis agama seperti di (DKI) Jakarta beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Ini perlu menjadi perhatian masing-masing tokoh yang berencana maju dalam kontestasi orang nomor 1 di Kalbar itu. Karena, bisa jadi, semakin dekat dengan waktu Pemilukada, isu primordialisme dan agama ini akan menguat.
“Mudah-mudahan sih tidak, tapi data sementara ini menunjukkan adanya polarisasi politik berbasis agama di Kalbar,” tutur Rico.
Polarisasi politik ini bisa dilihat dari alasan yang diberikan responden ketika memilih kandidat tertentu. Pada sosok Sutarmidji misalnya. Setidaknya 13,7 persen dari 1.000 responden memilih Wali Kota Pontianak itu dengan alasan “seagama”.
Begitupun terhadap Bupati Landak Karolin Margret Natasa dan pendahulunya, Adrianus Asia Sidot, yang masing-masing dipilih 2,2 persen dan 12,5 persen responden berdasarkan faktor etnisitas.
Meski demikian, tampaknya sebagian besar masyarakat Kalbar cukup logis dalam membuat pilihan.