Survei Pilkada Sidoarjo, Gus Muhdlor Kembali Unggul
jpnn.com, SURABAYA - Tim Riset Pilkada JTV bekerja sama dengan pihak Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merilis hasil survei kecenderungan calon pemilih di Pilkada Sidoarjo.
Temuan survei menunjukkan bahwa preferensi pemilih warga Sidoarjo dan Surabaya hampir sama. Namun, warga Sidoarjo cenderung memilih pemimpin jujur dengan penekanan kepada sikap antikorupsi.
Kepala Pusat Riset Pilkada JTV Machmud Suhermono menjelaskan, Sidoarjo memiliki karakteristik unik dibanding daerah-daerah lain yang menyelenggarakan Pilkada di Jawa Timur. “Secara geografis, warga Sidoarjo memiliki sedikit banyak kesamaan preferensi dengan warga Surabaya,” ujar Machmud dalam keterangan resminya.
Kriteria sosok pemimpin yang didambakan warga Sidoarjo tidak banyak berbeda dengan kriteria pemimpin yang didambakan warga Surabaya.
“Jujur ternyata menjadi preferensi yang juga didambakan warga Sidoarjo. Hanya, di warga Sidoarjo, jujur ditekankan pada sikap tidak korupsi,” imbuh Tenaga Ahli Tim Survei Pilkada JTV-ITS Agnes Tuti Rumiati.
Pakar statistika ITS tersebut mengatakan, berdasarkan temuan survei, karakter tidak korupsi dianggap paling penting oleh warga Sidoarjo. Selain itu, kriteria lainnya adalah mampu menyelesaikan masalah ekonomi, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.
Lantas bagaimana soal popularitas dan elektabilitas?
Untuk popularitas, Nur Ahmad Syaifuddin dikenal 50,56 persen responden, bersaing sangat ketat dengan Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) sebesar 49,17 persen. Popularitas keduanya meninggalkan kandidat lain seperti Kelana Aprilianto (26.94 persen), Bambang Haryo Soekartono (25,35 persen), Achmad Amir Aslichin (14,17 persen), Bahrul Amig (10,56 persen), Sullamul Hadi Nurmawan (9,72 persen).