Survei Pilkada Sidoarjo, Gus Muhdlor Kembali Unggul
Menurut Kepala Tim Riset Pilkada ITS Sutikno, posisi sedang menjabat (incumbent) efektif mengangkat keterkenalan kandidat. Di Sidoarjo, hal itu dinikmati Nur Ahmad Syaifudin, mantan wakil bupati dan kini Plt Bupati Sidoarjo.
Berbeda dengan popularitas, untuk elektabilitas, Gus Muhdlor justru unggul signifikan. CEO Sido Resik sekaligus Direktur Pendidikan Sekolah Progresif Bumi Shalawat itu memimpin signifikan dengan elektabilitas 15,88 persen, cukup jauh di atas Nur yang sebesar 7,22 persen.
Adapun elektabilitas kandidat lain masih di kisaran 1-3 persen, yakni Salamul Hadi (3,47 persen), Bambang Haryo (3,06 persen), Achmad Amir Aslichin (1,65 persen), Bahrul Amig (0,56 persen).
”Sebagai survei awal, persentase elektabilitas ini masih terlalu dini untuk menjadi pegangan dalam menentukan pemenang. Dalam waktu enam bulan, masih sangat mungkin terjadi perubahan,” ujar Agnes.
Survei yang digelar pada 1-10 Maret 2020 ini menggunakan sumber data Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu terakhir 2019. Responden 360 orang diambil melalui metode stratified random sampling dengan margin of error +- 5,01 persen, menggunakan derajat kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya, Muhdlor juga unggul survei. Dalam survei yang dilakukan Alvara Research Center pada 25 Januari – 7 Februari 2020, elektabilitas Muhdlor mencapai 38,7 persen, unggul signifikan dibanding kandidat lain yang semuanya masih berkisar 10 persen ke bawah. Adapun yang belum memutuskan 26,0 persen. Alvara menggunakan 1.005 responden melalui metode multistage random sampling, dengan margin of error 3,16 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*/adk/jpnn)