Survei Terbaru, Elektabilitas Airlangga Hartarto Teratas
Disusul Iriana Jokowi 6,2 persen, Gatot Nurmantyo 5,1 persen Dudung Abdurachman 4,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 4,1 persen, Puan Maharani 3,9 persen, Sri Mulyani 2,8 persen, Anies Baswedan 2,8 persen, Moleldoko 2,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,2 persen, Muhaimin Iskandar 1 persen, Sandiaga Salahudin Uno 1 persen, Erick Thohir 1 persen, dan sebanyak 16,2 persen responden tidak memilih atau merahasiakan pilihannya.
Rinjani memprediksi hanya 7 partai yang akan lolos ambang batas atau threshold. Yaitu Golkar 18,7 persen, PDIP 17,0 persen, Gerindra 16,5 persen, Demokrat 7,0 persen, PKS 6 persen, PKB 5,9 Persen dan Nasdem 4,1 persen. Sedangkan partai lainnya di bawah 4 persen
Menurut Rinjani, penurunan suara PKB dan PAN sangat dipengaruhi oleh adanya wacana penundaan pemilu yang beberapa waktu lalu sempat menggemparkan dan jadi perhatian publik.
“Pendapat publik menyatakan kalau PKB dan PAN dianggap partai yang sangat tidak siap untuk pemilu 2024,” kata Rinjani.
Lebih lanjut, Rinjani mengatakan Partai Golkar yang mendukung penundaan pemilu dianggap publik ide tersebut bukan datang dari Ketum Golkar, tetapi adanya masyarakat seorang petani sawit di Siak yang menyampaikan keinginannya kepada Ketua Umum Golkar untuk perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi karena dianggap hidup mereka lebih baik di era Jokowi sehingga tidak berdampak pada tingkat keterpilihan Partai Golkar," bebernya.
Partai PRIMA yang diisi oleh Aktivis dan Pemuda, mulai menarik perhatian masyarakat yang ingin sebuah partai baru yang progresif dan dekat dengan rakyat.
"Partai Golkar dapat menambah dan mempertahankan suaranya karena sosok Airlangga Hartarto yang selalu terdepan dalam pemulihan ekonomi dan konsistensi mesin partainya di daerah," ungkapnya.
"Sedangkan Partai Gerindra dapat mempertahankan suara pemilihnya karena masih diisi oleh tokoh-tokoh yang sangat Populer dan menjadi idola tersendiri di masyarakat," pungkas Rinjani.(fri/jpnn)