Susi Gandeng Menteri Perikanan se-Asia Demi Berantas Illegal Fishing
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggandeng menteri perikanan Asia untuk memberantas kejahatan penangkapan ikan secara ilegal di Asia Pasifik.
"Kita butuh lebih banyak kerja sama dalam berbagi data. Ketertelurusan (traceability) ikan dan produk perikanan berperan sangat penting dalam memutus mata rantai illegal fishing secara global," ujar Susi dalam Ministerial Meeting on Traceability of Fish and Fisheries Product di Jakarta, Kamis (28/7).
Lebih lanjut dia mengatakan, negara-negara perlu berbagi data sektor kelautan dan perikanan yang ada di masing-masing negara sebagai upaya mengembangkan transparansi sektor tersebut.
Dia juga mengemukakan, dengan terbuka akan berbagi daftar kapal-kapal yang memiliki izin untuk penangkapan ikan di kawasan perairan Indonesia.
Ia pun menegaskan, transparansi data ikan dan produk ikan sebagai bagian dari aksi nyata bentuk pemberantasan penangkapan ikan ilegal secara berkelanjutan.
"Jadi bukan cuma menenggelamkan kapal, tapi dimulai dengan menelusuri data. Memastikan ikan yang ditangkap di mana, oleh siapa, berapa banyak, jualnya ke mana, dan proses di mana," tegasnya seperti dikutip dari Indopos (Jawa Pos Group).
Menurut Susi, langkah tersebut dinilai penting karena untuk mengurangi kegiatan penangkapan ilegal di perairan kawasan Asia Pasifik. "Kalau semua Asia Pasifik, Asia Tenggara, Afrika, jadi satu di mana sudah meratifikasi Port State Measures Agreement, Malaysia sudah, Vietnam sudah, Fiji September ini," ungkapnya.
Menurutnya, pelabuhan-pelabuhan di Indonesia saat ini dilarang melayani dan menyuplai apapun ke kapal-kapal pelaku IUU Fishing. Meskipun diakui masih banyak persoalan, di mana penangkapan ikan kerap melanggar peraturan, seperti bongkar muat di tengah laut atau transhipment.