Susuri Pantai Utara, Mensos Hibur Warga Terdampak Banjir dan Salurkan Bantuan
Dalam kesempatan itu Mensos menyempatkan diri bermain dengan anak-anak pengungsi korban terdampak banjir. bahkan bernyanyi bersama serta bagi-bagi hadiah. Anak-anak terdampak banjir terlihat sangat antusias dan merasa terhibur.
“Saya hadir di sini mewakili pemerintah pusat. Intinya saya di sini untuk memberikan bantuan. Karena sesuai arahan Presiden Joko Widodo, negara harus hadir pada saat warga negaranya terkena musibah, dalam hal ini bencana banjir. Saya perlu memastikan, bahwa kebutuhan para pengungsi di Kabupaten Pekalongan telah tercukupi,” kata Mensos Juliari.
Kepada Dupantex, Mensos menyampaikan apresiasi karena sudah memberikan tempat pengungsian, dan juga telah ikut membantu meringankan beban pengungsi. Dalam kesempatan itu, Mensos menyalurkan bantuan total sebesar Rp476.561.054. yakni terdiri dari Bantuan Logistik Tanggap Darurat Tahap 1 senilai Rp28.313.760, dan Bantuan Logistik Tanggap Darurat Tahap 2 sebesar Rp448.247.294.
“Di antara bantuan dalam bentuk seperti selimut, kasur, makanan, lauk-pauk yang siap saji. Semoga bermanfaat,” kata Mensos. Di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Mensos juga menyapa dan dan memotivasi pengungsi agar tetap sabar dan tabah. “Semoga bencana segera berlalu, dan kita semua bisa beraktifitas seperti biasa,” kata Mensos.
Selanjutnya Mensos menyerahkan bantuan di Kabupaten Pemalang berupa bantuan Logistik Tanggap Darurat Tahap 1 sebesar Rp23.867.036. dan Bantuan Logistik Tanggap Darurat Tahap 2 sebesar Rp296.625.294. Sehingga total bantuan adalah Rp320.492.330.
Logistik Tanggap Darurat Tahap 1 senilai Rp23.867.036, dan Logistik Tanggap Darurat Tahap 2 senilai Rp448.247.294. Sehingga bantuan total untuk Kabupaten Pemalang sebesar Rp472.114.330.
Bantuan di antaranya berupa makanan siap saji dan kebutuhan lainnya seperti selimut, kasur dan tenda untuk mendukung penanganan terdampak banjir di Kabupaten Pemalang.
Di setiap posko bencana, Kementerian Sosial juga mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan mendirikan dapur umum guna memenuhi kebutuhan makan setiap hari bagi korban banjir.