Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sutarman Dinilai Pantas Jadi Kapolri

Senin, 30 September 2013 – 11:43 WIB
Sutarman Dinilai Pantas Jadi Kapolri - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Langkah Komisaris Jenderal Polisi Sutarman sepertinya bakal mulus menduduki kursi tertinggi di Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pasalnya sebgaian besar anggota Komisi III yang akan menguji kelayakan dan kepatutan Jenderal bintang tiga itu rata-rata berpandangan positif.

"Kali ini pilihan Istana (ke Sutarman) tepat, sisi kepangkaktan, pendidikan, penugasan, jam terbang, sangat memadai," anggota Bambang Soesatyo, anggota Komisi III DPR, Senin (30/9).

Menurut politikus Partai Golkar itu, Sutarman yang kini menjabat Kabareskrim Polri tak banyak punya catatan negatif, kecuali ada yang janggal dalam penanganan kasus politisi Partai Demokrat, Andi Nurpati, terkait dugaan kecurangan Pemilu.

"Itu pernah dibawa ke komisi III dan II. ini meruncingkan hubungan Polri-MK. Kita mendengar informasi akurat, kalau AN (Andi Nurpati) tersangka dan dianulir, ini PR (pekerjaan rumah) Pak Tarman," kata Bamsoet -sapaan akrab Bambang Soesatyo.

Soal rekening gendut para jenderal Polisi, Bamsoet menganggap dugaan rekening tak wajar yang dimiliki Komjen Sutarman sudah tuntas dan sudah ada klarifikasi soal itu dari yang bersangkutan. Kendati demikian Bamsoet menilai masih perlu ada ketegasan dari PPATK maupun KPK.

"Tapi tetap perlu penegasan PPATK dan KPK, apakah rekening Sutarman wajar atau ada kejanggalan. LHKPN dia kan tahun lalu sekitar Rp 4 miliar, sekarang Rp 5 miliar. Nah, peningkatan ini ada yang janggal atau tidak, yang punya kewenangan PPATK dan KPK untuk buka itu,"

Terkait anggapan sejumlah pihak bahwa prestasi Sutarman kurang menonjol, Bamsoet sebaliknya mengatakan Sutarman masih lebih unggul dibanding kandidat lain.

"(Sutarman) ini catatannya lebih baik dibanding catatan calon lain, lebih mending. Ini mengimbangi Panglima TNI yang angkatan 1981. Ini mungkin pertimbangan Presiden supaya panglima-panglima bisa jadi satu bahasa. Terutama mengamankan Pemilihan legislatif dan Pilpres,"

JAKARTA - Langkah Komisaris Jenderal Polisi Sutarman sepertinya bakal mulus menduduki kursi tertinggi di Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pasalnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA