Syaukani Meninggal di Genggaman Tangan Bupati Cantik
jpnn.com - KUKAR – Warga Kutai Kartanegara tengah berduka. Sang Mantan Bupati Syaukani Hasan Rais mengembuskan napas untuk selamanya di RSUD AW Sjahranie, Samarinda, Rabu (27/7).
Pria yang dijuluki Bapak Pembangunan Kukar itu meninggal setelah sempat dirawat selama empat hari. Ayah Bupati Kukar Rita Widyasari itu dilarikan ke rumah sakit karena detak jantungnya sempat berhenti.
Kaltim Post (JPNN Group) intens mengikuti perkembangan kondisi Syaukani yang dirawat di ruang ICCU. Rabu (27/7) kemarin, Kaltim Post masih bisa menyaksikan sosok-sosok yang keluar masuk ruangan.
Termasuk aktivitas medis. Saat itu, pintu utama ruang ICCU dijaga dua orang. Semula mereka tak mengizinkan media ini masuk dan membawa kamera. Karena khawatir cahaya blitz kamera mengganggu konsentrasi dokter.
Setelah sepakat dengan proses reportase yang akan dilakukan, media ini pun masuk melintasi pintu pertama ruang ICCU bersama keluarga Syaukani.
Setelah masuk, sekitar enam meter, terdapat pintu kedua yang menghubungkan dengan ruang perawatan para pasien ICCU. Di sana sudah berkumpul sekitar 20 orang kerabat Syaukani.
Mereka membaca ayat-ayat Alquran dengan suara lirih. Sebagian lagi melihat tindakan medis yang dilakukan dari balik kaca, bilik tempat Syaukani dirawat. Pembatas ke ruangan ICCU ini hanyalah kaca bening yang terdapat pintu masuk. Dari balik kaca inilah Kaltim Post memantau detik-detik wafatnya Syaukani.
Saat itu, ketegangan sangat terasa. Semua mata tertuju pada alat penunjuk detak jantung yang terhubung pada tubuh Kaning.