Tabung Gas Bus Asal China Belum Diuji
Inspektorat: KPK Bisa Turun TanganDi tempat terpisah, Gubernur Joko Widodo (Jokowi) bersikukuh untuk meneruskan pengadaan transportasi massal di Jakarta. Ia bakal melakukan pengadaan bus tahun ini dengan proses yang jauh lebih berkualitas. Jokowi mengaku, telah bertemu Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang baru, Muhammad Akbar.
Jokowi minta program pengadaan bus diprioritaskan. Namun, untuk mencegah kasus bus berkarat terulang, Jokowi mengandalkan sistem pengadaan barang yang bakal diterapkan di Pemprov DKI Jakarta, yakni Electronic Catalog dan Electronic Purchasing. "Yang penting saya pesan, kerja baik saja," tandasnya.
Seperti diketahui, sebanyak 5 dari 90 bus Transjakarta dan 10 dari 18 BKTB-semuanya bus baru-mengalami kerusakan pada komponennya. Banyak komponen berkarat, berjamur dan beberapa instalasi tampak tidak dibaut. Bahkan ada bus yang tidak dilengkapi dengan fanbelt. Kondisi itu memicu tidak beroperasinya sejumlah unit bus usai diluncurkan Jokowi, beberapa waktu lalu. Banyak mesin bus yang cepat panas, mesin sulit dinyalakan, proses kelistrikan sulit karena korosi di kepala aki. Bahkan, ada bus yang tabung apar pendingin mesin tiba-tiba meledak dan persoalan lain.
Telisik punya telisik, rupanya ditemukan juga kejanggalan dalam proses pengadaan bus. Pihak yang mendatangkan bus, yakni PT San Abadi, bukan pemenang tender. Terungkap bahwa PT San Abadi merupakan subkontrak PT Saptaguna Dayaprima, satu dari lima pemenang tender. Hal ini dipertanyakan, mengingat situasi demikian memungkinkan adanya mark up anggaran. (wok)