Taft Tergelincir dari Rakit Saat Seberangi Sungai, 5 Tewas, 2 Hilang
Adapun 5 korban yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, yakni; Suyadi Kudo Kusmono (68) adalah sang pemilik mobil; Sarimem (78), ibu kandung Suyadi; Sujoko Arta Winata alias Tata (4), anak Yadi; Riski (9), serta April (4). Sementara dua korban yang hanyut terbawa arus sungai yakni Kliwon (50) dan istrinya Nurhayati (48).
Kepala Dusun setempat, Sunardi mengatakan, seluruh penumpang yang ada di dalam mobil Taft tersebut berjumlah 7 orang dan para korban masih ada hubungan keluarga. Kabarnya, para korban hendak ke Mandailing Natal (Madina) untuk mengantar Kliwon pindahan.
“Penumpang di dalam mobil ada 7 orang. Tapi waktu dievakuasi hanya 5 orang di dalam mobil. Sedangkan dua korban lagi hanyut. Mungkin kedua korban berupaya menyelamatkan diri dengan membuka pintu mobil,” ujar Sunardi.
Saat ini, jasad para korban sudah dibawa ke rumah duka di Dusun V dan Dusun VII Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat. “Kemungkinan besok (hari ini,red) dikebumikan. Sementara Kliwon dan istrinya masih terus dilakukan pencarian jasadnyai,” ujarnya.
Kapolsek Stabat, AKP B Girsang mengatakan, pihaknya turun ke lokasi membantu mengevakuasi. Ada lima korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Dua korban lainnya hanyut terbawa arus sungai.
“Ceritanya, orang ini (korban) baru naik ke rakit penyeberangan. Itu lah tiba-tiba terpijak sopirnya pedal gas, mobil langsung melaju dan nyebur ke sungai. Lima orang sudah dievakuasi ke atas (daratan), dua lagi belum ditemukan. Masih kita lakukan pencarian,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Iwan Syahri mengatakan, saat ini belasan personel dari BPBD Langkat masih menyisir Sungai Wampu, guna mencari dua korban lainnya (Kliwon dan istrinya) yang hanyut terbawa derasnya air Sungai Wampu.
“Ada 12 personel BPBD yang kami kerahkan untuk mencari keberadaan korban. Para personel menyisir Sungai Wampu dengan menggunakan perahu karet,” kata Iwan Syahri.