Taiwan Mengaku di Ambang Peperangan Melawan Tiongkok, Australia Diminta Turun Tangan
Menlu Joseph yang berasal dari Partai Demokratik Progresif, partai yang sekarang berkuasa di Taiwan, meminta negara-negara lain, seperti Australia, untuk memberikan bantuan bagi negaranya lewat kerja sama lebih erat.
"Kami ingin terlibat dalam pertukaran masalah keamanan dan intelijen dengan negara-negara yang sejalan, termasuk Australia, sehingga Taiwan bisa mempersiapkan diri lebih baik untuk menjalani situasi seperti perang.
"Dan sejauh ini hubungan kami dengan Australia sangat baik, dan itulah yang sangat kami hargai," kata Menlu Wu lagi.
Secara diplomatik Australia tidak mengakui keberadaan Taiwan, namun Pemerintah Australia sudah berulang kali menyerukan adanya "resolusi damai" atas perbedaan antara Tiongkok dengan Taiwan lewat dialog, bukan lewat ancaman atau penggunaan kekerasan.
Setelah pertemuan para menteri Australia dan Amerika Serikat kedua negara mengatakan mereka berniat memperkuat hubungan dengan Taiwan, yang merupakan kekuatan demokrasi dan mitra penting bagi kedua negara.
Selain hubungan keamanan yang lebih dekat, Menteri Luar Negeri Taiwan juga mengucapkan terima kasih kepada Australia yang mendukung usaha Taiwan menjadi anggota pakta perdagangan Trans-Pacific Partnership yang dikenal dengan nama CPTPP, di mana Tiongkok juga ingin menjadi anggota.
"Sepanjang yang saya ketahui, Australia sudah menjadi salah satu anggota yang vokal yang mendukung partisipasi Taiwan di CPTPP."
"Kami sudah mendiskusikan satu sama lain secara pribadi dan kami memahami dukungan Australia dan menghargai dukungan Australia."