Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tak Ada Kader Gerindra Jawara Pilgub, Pendukung Jokowi Happy

Sabtu, 30 Juni 2018 – 23:59 WIB
Tak Ada Kader Gerindra Jawara Pilgub, Pendukung Jokowi Happy - JPNN.COM
Surat undangan pemilihan dan foto pasangan calon pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN

Hal serupa juga terjadi pada Partai Demokrat. Menurut Yamin, tak satu pun kader partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu yang menjadi jawara di pilgub.

Sebagai contoh, Benny K Harman yang diusung PD kalah telaj di Pilgub NTT. Demikian pula M Ridho Ficardo sebagai petahana yang keok di Pilgub Lampung.

Kekalahan juga dialami Ishak Mekki sebagai jago PD di Pilgub Sumatra Selatan, serta Ichsan Yasin Limpo di Pilgub Sulawesi Selatan. Di Jawa Barat pun Deddy Mizwar yang diusung PD juga keok.

“Yang paling mengenaskan adalah Deddy Mizwar, wakil gubernur petahana, kalah telak di Jawa Barat. Padahal, Deddy Mizwar digadang-gadang akan menjadi andalan Partai Demokrat mengeruk suara pemilih dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tahun depan,” ucap Yamin.

Menurutnya, capaian Partai Gerindra dan Partai Demokrat dalam Pilgub 2018 masih kalah dari partai yang digadang-gadang akan menjadi mitra koalisinya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Misalnya, PKS mampu memenangkan tiga kadernya untuk kursi gubernur, dan satu orang wakil gubernur.

Demikian pula dengan PAN yang mampu menempatkan satu kadernya sebagai gubernur. Sedangkan hal berbeda ditunjukkan partai-partai pendukung Presiden Jokowi.

Yamin memerinci, PDI Perjuangan mampu menempatkan empat kadernya sebagau gubernur dan tiga kadernya sebagai wakil gubernur. Demikian pula Partai Nasdem (3 gubernur dan 1 wakil gubernur), Golkar (1 gubernur dan 3 wakil gubernur), PPP (1 gubernur dan 2 wakil gubernur), PKB (1 gubernur dan 2 wakil gubernur), serta PKPI (1 gubernur).

“Data itu saja sudah menggambarkan surutnya realitas kekuatan politik yang dialami Partai Gerindra dan Partai Demokrat. Kalau memenangkan kadernya saja tak mampu di pilgub, apa Partai Demokrat mampu menggalang poros ketiga? Atau mampukah Partai Gerindra jadi backbone (tulang punggung, red) gerakan ganti presiden?” pungkas Yamin.(ara/jpnn)

Data tentang pemenang Pilkada 2018 untuk tingkat provinsi menggambarkan surutnya realitas kekuatan politik yang dialami Partai Gerindra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close