Tak Keberatan Jokowi-JK Gaet Partai Pengusung Prabowo-Hatta
NasDem, Hanura dan PKPI Bersikap Terbukajpnn.com - JAKARTA - Sejumlah partai politik yang mengusung duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di pemilu presiden (pilpres) lalu sudah ancang-ancang untuk bergabung ke barisan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai presiden dan calon wakil presiden terpilih 2014-2019. Lantas apa tanggapan partai pengusung duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu?
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyatakan bahwa semua pihak harus menyadari bahwa persoalan yang dihadapi Bangsa Indonesia begitu kompleks. “Tak mungkin diselesaikan oleh satu kelompok saja,” katanya dalam jumpa pers di rumah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (22/7) malam sesaat setelah KPU merampungkan rekapitulasi suara yang menempatkan Jokowi-JK sebagai pemenang pilpres.
Menurut Surya, sepanjang membawa niat baik maka keinginan sebagian partai yang selama ini mendukung Prabowo-Hatta untuk bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi-JK tentu tak bisa ditolak. Sebab, kata bos Media Group itu, Jokowi-JK memang harus membentuk pemerintahan yang kuat.
“Tentu partai pengusng Jokowi-JK mempersilakan. Sepanjang ada niat baik, demi membangun efektivitas pemerintahan, demi progres yang lebih baik maka tidak ada resistensi atau penolakan. Perkuat solidaritas dan kebersamaan,” cetusnya.
Di tempat sama, Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto juga melontarkan hal yang senada dengan pernyataan Surya Paloh. Menurut Wiranto, partai pengusung Jokowi-JK tentu tidak bisa memonopoli pemerintahan yang akan datang.
“Kami partai pendukung, tidak memonopoli pemerintahan Jokowi-JK, tapi bersama membangun pemerintahan demi Indonesia ke depan,” tegas Wiranto.
Sedangkan Ketua Umum PKPI, Sutiyoso mengatakan partainya sepenuhnya mendorong Jokowi-JK membentuk kabinet yang profesional. Soal adanya keinginan partai pengusung Prabowo-Hatta bergabung ke pendukung Jokowi-JK, Sutiyoso menganggap kubu pesaing di pilpres sudah tidak ada lagi. “KPU sudah menipu peluit panjang, kita kawan,” ucapnya.(ara/jpnn)