Tak Mau Bayar 'Perangko' karena Baru Dapat Anugerah dari Presiden
Sabtu, 06 April 2013 – 02:39 WIB
Awalnya idenya untuk membuka kelas di daerah terpencil dinilai mengada-ada, karena medannya yang sangat berat. Terlebih banyak guru bersertifikasi yang ditawarkan menolak mentah-mentah kendati diiming-imingi gaji Rp 5 juta per bulan. Di tengah keputusasaan pemerintah, Indrawati menyodorkan diri untuk membuka kelas jauh tersebut.
Meski dia mendapat pertentangan dari sang suami, Indrawati tetap nekat mewujudkan keinginannya. "Saya tersentuh melihat anak-anak gunung yang keinginan bersekolahnya sangat besar. Mereka semangat bersekolah namun fasilitasnya tidak ada. Itu sebabnya saya terpanggil untuk mengabdikan diri saya bagi anak-anak Gunung Gawilese," ucapnya.
Dia begitu terkejut melihat keadaan di lereng pegunungan tersebut yang masih berupa hutan belukar dan dipenuhi ilalang. Bersama Kepala Desa Mantikole, Indrawati mulai membangun sekolah sederhana. Uniknya, seluruh fasilitas mulai penyanggah gubuk, atap, bangku, dan meja menggunakan bahan dari alam.