Takut Ancaman Orang Tua, Siswi Ini Telepon Pacar untuk Minta Dinikahi, Terjadilah..
“Saya mau ke rumah teman, tapi dikira pergi ketemuan (pacar). Sampai menginap di rumah teman di Kuta dan saya tidak pernah pulang tapi ditelepon. Ibu saya menelepon mau menyita handpone saya dan akan diberhentikan sekolah,” ungkapnya saat ditemui wartawan, Kamis (6/1).
Meski demikian, pernikahan mereka tetap direstui oleh orang tua mereka.
“Saya tidak tahu ceritanya, tiba-tiba mereka datang. Saya tanya, katanya mereka mau menikah. Saya tanya tidak terjadi apa-apa? mereka jawab tidak, karena sama-sama ingin menikah,” timpal kakek MD Tombok.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Lombok Tengah Mulardi Yunus menegaskan, proses pernikahan tersebut dilakukan langsung oleh tokoh agama (Toga) dan disaksikan masyarakat setempat.
Di mana, kata Mulardi, pasangan di bawah umur itu sudah cukup lama menjalin hubungan. Setelah awalnya mereka bertemu di Pantai Kuta.
“Dari sana kemudian tumbuh benih-benih cinta di antara mereka. Kemudian mereka memilih menikah, meski masih duduk di bangku sekolah. Jadi status mereka masih pelajar," lanjutnya.
Ia menegaskan, bahwa pihak kedua keluarga sempat melakukan komunikasi untuk melakukan penundaan pernikahan.
“Namun karena cinta, mereka tetap melangsungkan pernikahan. Pernikahan ini juga dipicu akibat perceraian orang tua dan faktor ekonomi. Perempuan ini tinggal sama neneknya,” terangnya.