Taman Nasional Tanjung Puting, Dorong Pembangunan Wilayah
Dari kunjungan ini TNTP dapat menyumbangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada negara sebesar 7,77 milyar pada tahun 2018.
BACA JUGA : Info Terbaru dari BPN soal Pertemuan Jokowi - Prabowo
Wisata alam yang ada di TNTP terbukti dapat menjadi salah satu pendorong pembangunan wilayah.
Sebagai lokasi yang sangat baik untuk melihat habitat alami Orang utan. Kawasan taman nasional seluas 415.040 ha dihuni sekitar 917 ekor Orang utan (berdasarkan data inventarisasi satwa Balai Taman Nasional Tanjung Puting tahun 2016).
Wisata alam TNTP ini telah membangun bisnis wisata yang cukup besar yang ditandai dengan tumbuhnya para pelaku pariwisata, yang antara lain adalah 22 Agen Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA)/Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia, 127 Guide yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), 96 Unit pengusaha kapal klotok wisata, 20 unit pemilik speedboat, dan 80 orang tenaga pemasak terlatih yang tergabung dalam Tourist Cook Association (TCA) Kota Waringin Barat.
"Pelaku wisata di TNTP semakin meningkat, seperti pengelolaan perahu kelotok dan tenaga pemasak," jelas Helmi.
Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke TNTP berasal dari berbagai negara di Benua Eropa dan Amerika, seperti yang dominan berasal dari Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Italia, Kanada, New Zeland, Polandia, dan Spanyol. Untuk kunjungan tertinggi berasal dari wisatawan asal Spanyol.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Djati Witjaksono Hadi sebagai penyelenggara kegiatan Kunjungan Jurnalistik dan Kunjungan Tematik Bakohumas menyebut jika keberadaan TNTP sangat penting terutama untuk konservasi Orang utan yang merupakan spesies langka dan terancam punah.