Tan Malaka di Gedung DPR
Yang pertama diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bersama Tan Malaka Institute (TMI) pada 18 September 2016 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jl. Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
Harry A Poeze, yang jadi pembicara di kedua acara itu mengaku terharu. Jika di DPR dia banyak berterima kasih kepada Fadli Zon, waktu usai acara di Museum Proklamasi matanya berkaca-kaca saat berbincang dengan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid.
Pasalnya, sebelum itu berkali-kali diskusi Tan Malaka yang dihadirinya dibubarkan paksa. Tapi, kini angin telah berubah. Negara kembali mengenang Tan.
Di kedua diskusi itu, antara lain kembali diketengahkan bahwa Tan Malaka yang pernah menjabat ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah orang pertama yang menggagas Republik Indonesia sebelum Soekarno dan Hatta.
Pertama Muncul
Sejak dibuang oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada 1920-an awal, Tan Malaka buron. “Hilang” dan “muncul lagi” seminggu setelah proklamasi di Cikini, Jakarta Pusat. Sepelemparan batu dari Pegangsaan Timur, tempat proklamasi dibacakan Soekarno dan Hatta.
Berikut kisahnya...
Sabtu, 25 Agustus 1945. Tan Malaka keluar dari persembunyian. Dia bertandang ke rumah Ahmad Subardjo di Jalan Cikini Raya 82 Jakarta.