Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tanah Amblas, Kampung Dikosongkan

Minggu, 26 Januari 2014 – 09:52 WIB
Tanah Amblas, Kampung Dikosongkan - JPNN.COM

Kapolres memperingatkan, warga Sukamakmur dan luar Sukamakmur untuk tidak ke lokasi jalur Puncak II karena ada kemungkinan longsor susulan. Terlebih beberapa waktu lalu, ada kecelakan off road yang menyebabkan satu orang meninggal.
    
Sementara itu, Wakil Bupati Bogor Nurhayanti meminta warganya untuk terus waspada, karena Kabupaten Bogor memiliki 27 kecamatan rawan longsor di 40 kecamatan yang ada. Sejauh ini, tercatat sudah terjadi bencana di 76 titik. Terlebih cuaca ekstrem di awal 2014, sehingga semua pihak perlu tetap siaga dan sigap tanggap darurat.

“Mulai dari Bappeda, BPBD, Dinkes, DBMP, harus segera mengambil solusi dalam tanggap darurat dan memikirkan penanganan ke depannya tindakan-tindakan yang harus diambil,” kata dia.
    
Mantan Sekretaris Daerah ini menegaskan, dalam waktu dekat Pemkab akan merancang skema relokasi bagi warga yang terkena longsor akibat pergeseran tanah pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

“Korban akan segera direlokasi, terutama yang rumahnya hancur. Untuk sementara, Pemkab menyediakan hunian sementara (Huntara). Ya, paling lama satu bulan. Sedangkan jalur yang putus sepanjang 500 meter harus secepatnya dikerjakan,” tukas Nurhayanti.
    
Pergeseran tanah yang terjadi di Kecamatan Sukamakmur, diprediksi dapat terus terjadi cepat atau lambat. Dosen Teknik Geologi Institut Pertanian Bogor (IPB) Agus Kamardi menjelaskan, penyebab pergeseran tanah bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya bebatuan atau poros yang terganggu sehingga menyebabkan gerakan dan terjadi longsor.

“Tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lerengan lebih besar daripada gaya penahan. Sehingga penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah,” paparnya.
    
Selain itu, kata dia, longsor akan semakin mudah terjadi akibat faktor dorongan karena gerusan air hujan di lereng terjal atau tanah yang kurang padat dan tebal. Faktor lain yang mempengaruhi adalah batuan yang kurang kuat, jenis tata lahan, getaran, susut muka air danau atau bendungan.

“Atau bisa juga ada beban tambahan, pengikisan karena meterial timbunan, atau bekas longsoran lama terdiskontinuitas. Semua itu harus dilihat dan diteliti terlebih dahulu dan terjun ke lapangan langsung untuk mencari penyebabnya,” ungkapnya.  

Dia juga menambahkan, wilayah sukamakmur bisa dilhat dari peruntukkannya, misalnya tanah yang seharusnya ditanami pohon malah dibuat bangunan.(abe/d)

BOGOR - Pergeseran tanah yang menyebabkan longsor di kawasan Sukaraja, Kabupaten Bogor, kian mengkhawatirkan. Kerusakan terparah terlihat di Kampung

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close