Tanggapi Konflik TNI dan Polri, Wayan Sudirta DPR Ungkap Persoalan Mendasar
Namun, apa yang terjadi di lapangan merefleksikan bayangan yang berbeda dari upaya tersebut.
Menurut Wayan Sudirta, tercatat dari berbagai media bahwa konflik TNI-Polri ini bahkan tiap tahun terjadi, bahkan kejadian serupa telah terjadi pada Maret lalu di bumi Papua, yakni bentrok antara TNI-Polri di markas Polres Jayawijaya.
Sebelumnya, di tahun 2023, kita juga diingatkan dengan konflik yang terjadi di Makassar dan NTT yang rentang waktunya juga berdekatan.
Wayan menyebut bahkan selama masa pandemi (2020-2022), dari berbagai laporan Kontras dan Kompas, tercatat terjadi 28 kasus konflik anggota TNI dan Polri.
“Dalam berbagai laporan tersebut, akar permasalahan adalah kesalahpahaman yang berbuntut pada arogansi dan kekerasan,” ujar Wayan Sudirta.
Permasalahan Mendasar
Dari berbagai laporan tersebut, Wayan Sudirta melihat bahwa konflik TNI dan Polri yang kerap terjadi tersebut merupakan salah satu contoh terjadinya ego-sektoral.
Semangat dalam organisasi TNI dan Polri yang memiliki jiwa korsa (esprit de corps) yang mengedepankan kesatuan, kekompakan, dan kecintaan terhadap institusi dengan rela berkorban.