Tanggapi Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo, Burhanuddin Singgung Nasib Hak Angket
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan rencana pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dapat berimbas terhadap hak angket yang pernah diwacanakan Ganjar Pranowo melalui Fraksi PDI Perjuangan di DPR.
Menurut Burhanuddin, hak angket bakal layu sebelum berkembang jika pertemuan Prabowo dan Megawati terjadi. Sebab pertemuan yang akan dijembatani Puan Maharani itu membuka peluang PDI Perjuangan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
“Saya membaca PDI Perjuangan membuka opsi lebar untuk bersatu dan bergabung dengan pemerintahan Prabowo dan itu bisa dicek misalnya dari gestur politik yang dikirimkan oleh PDI Perjuangan mulai dari penunjukan Puan sebagai fasilitator dan jembatan untuk berkomunikasi dengan Pak Prabowo,” ujar Burhanuddin pada Rabu (10/4/2024).
Burhanuddin memprediksi kemungkinan besar pertemuan itu terjadi sehingga mengakibatkan nasib hak angket menjadi makin tidak jelas.
“Yang kedua, kemungkinan besar pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Mega. Ketiga, itu makin tidak jelasnya hak angket yang sebelumnya dikoar-koarkan oleh PDI Perjuangan,” ucap Burhanuddin.
Burhanuddin mengaku membaca gestur politik dari PDI Perjuangan untuk membuka komunikasi dan sekaligus masuk dalam skenario koalisi Prabowo seiring dengan layu sebelum berkembangnya hak angket yang sebelumnya disampaikan oleh Ganjar dan elite PDIP.
Lebih lanjut, Burhanuddin menyampaikan peran Puan menjadi sangat penting sekali sebagai langkah awal untuk menentukan kerja sama antara pemerintahan Prabowo – Gibran dengan PDI Perjuangan terjadi atau tidak, meskipun keputusan akhir ada di tangan Megawati.
“Jadi, Mbak Puan menjadi kunci apakah PDI Perjuangan bisa bergabung atau tidak. Tentu saja, keputusannya ada di Ibu Mega, tetapi kalau kita lihat faksionalisasi di PDI Perjuangan Mbak Puan yang menurut saya paling di depan dalam usaha untuk menyatukan PDI Perjuangan dengan pemerintahan Prabowo jika Pak Prabowo memenangkan terkait gugatan di MK,” ungkap Burhanuddin.