Tantangan Andi Arief ke Jokowi soal Novel dan Reaksi Polri
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat (PD) Andi Arief menantang Presiden Joko Widodo untuk segera menyelesaikan kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan. Bahkan, Andi menantang presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu untuk menyerahkan matanya demi mengganti indra penglihatan Novel yang cacat akibat siraman air keras.
“Kalau Jokowi berkeinginan memberi sebelah matanya pada Novel Baswedan, mari kita bicara soal penculikan dan pembunuhan masa lalu. Kenapa mata Pak Jokowi? Karena percuma punya mata tapi tau mau melihat persoalan yang mudah ini untuk diselesaikan,” ujar Andi melalui akun @AndiArief_ di Twitter.
Kalau masih ada yang yang berloar soal penculikan atau pebunuhan masa lalu, sebaiknya besok pagi lihat mata Novel Baswedan. Tanyakan pada aebelah matanya, Jokowi ngapain aja? — andi arief (@AndiArief__) December 30, 2018
Sebagaimana diketahui, Novel disiram air keras usai salat Subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017. Namun, hingga kini polisi belum berhasil mengungkap pelaku dan dalang penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Terpisah, Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto menyatakan, pihaknya masih bekerja keras untuk mengungkap penganiaya Novel. Menurut Arief, perkara kriminal itu menjadi tanggung jawab dan ranah penyidik Polri.
“Pengungkapan kasus bukan tanggung jawab pihak lain termasuk anggota DPR atau Presiden Joko Widodo,” kata dia dalam keterangannya kepada JPNN, Senin (31/12).
Arief menambahkan, ada beberapa hal yang memengaruhi kecepatan dalam mengungkap kasus itu. “Misalnya modus operandi, kecukupan alat bukti, barang bukti, petunjuk di TKP (tempat kejadian perkara, red) dan saksi-saksi yang menentukan tingkat kesulitan pengungkapan,” sambung dia.