Tantangan dan Peluang Diplomasi Prabowo-Gibran di Kawasan Pasifik
Oleh: Laurens Ikinia - Dosen asal Tanah Papua - Wakil Direktur Institute of Pacific Studies Universitas Kristen Indonesia JakartaSecara antropologi lingustik, kita dapat menemukan banyak kemiripan, misalnya, dalam bahasa Indonesia (Melayu) angka 5 disebut “lima”, dalam bahasa Samoa disebut “lima” juga dan dalam bahasa Maori disebut “rima”.
Dalam bahasan Samoa ikan disebut “i’a” dan bahasan Maori disebut “ika”. Tentu masih ada banyak persamaan dalam antropologi lingustik.
Dalam sistem kekerabatan dan organisasi sosial, kita menemukan kemiripan pada unit-unit sosial dari kebudayaan suku Hubula di Lembah Baliem, Tanah Papua dan suku Maori di Selandia Baru.
Suku Hubula memiliki Oukul (sub klen), Oukul Oak (klen), Ap Doalek (konfederasi), Aogum (aliansi perang).
Hal ini mirip dengan unit-unit sosial Suku Maori, yaitu whanau yang artinya keluarga inti, hapu yang artinya klen dan terdiri dari beberapa keluarga. Iwi artinya konfederasi atau aliansi yang terbentuk dari beberap klen.
Satu hal yang enggan disangkal, ada banyak kemiripan dan persamaan yang dapat ditemukan dalam kebudayaan Nusantara dan ketiga rumpun besar di kepulauan Pasifik.
Belum lagi dilihat dari unsur-unsur kebudayaan yang lain. Hal-hal tersebut di atas kurang mendapatkan perhatian oleh pemerintah dari negara-negara bersangkutan.
Kalau seandainya ada suatu dorongan dari pemerintah untuk melakukan kajian yang lebih jauh, tentu akan membuka mata kita dan mencairkan kekakuhan dan ketegangan yang ada secara politik.