Tarakan Mencekam...
Dipicu Persoalan Sepele, Memakan KorbanSelasa, 28 September 2010 – 01:12 WIB
Karena itu Fadlan pun berharap agar beberapa kejadian yang melibatkan warga Tidung, sudah harus ditemukan titik terangnya. Mulai dari kejadian di Amal, Juata, dan lainnya harus terungkap pelakunya. “Kalau dipendam terus, bisa-bisa meledak. Jadi harus ditindak serius. Kami menanti tindakan aparatur, tapi bukan tanpa batas, berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Harus ada batasnya. Kami inginkan secepatnya selesai dalam hitungan hari,” harapnya.
Salah satu masyarakat Tidung, H. Abdul Majid Arhan, mengharapkan agar dari pertikaian ini ada solusi terbaik yang didapatkan. “Kita ingin solusi terbaik. Kami harap saudara-saudaraku yang datang, haruslah menghargai pepatah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” kata Abdul Majid Arhan.
Menurutnya, sebagai sesama masyarakat yang mencari nafkah di Tarakan, warga pendatang haruslah berterima kasih dengan penduduk asli Kalimantan sehingga terjalin kebersamaan antar penduduk asli dengan pendatang. “Tapi kenyataannya, beberapa orang bertindak kasar. Padahal satu agama dengan kami. Begitu juga agama lain. Kita juga berharap pemerintah bertidak tegas atas kejadian-kejadian ini,” harapnya.