Target Kemenkop UKM, Ekspor KUMKM Tangguh dan Masuk Rantai Pasok Global
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM memiliki dua target besar terhadap KUMKM, peningkatkan ekspor yang signifikan dan masuk dalam rantai pasok nasional, regional dan global. Sejumlah strategi disusun untuk mencapai target tersebut.
Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menyampailan itu lada webinar "Outlook 2021: Transformasi Koperasi dan UMKM: “Menuju Koperasi Modern, UMKM Naik Kelas, dan Wirausaha yang Produktif", di Jakarta, belum lama ini.
Hanung mengakui bahwa ini indikator yang berat, karena harus bersaing di luar negeri. Karena itu, katanya, harus memiliki persepsi yang sama bagaimana mengembangkan UMKM maju dan menjadi unggulan ekspor serta menjadi lokomotif reformasi ekonomi.
"Ekonomi yang stagnan pada ekspornya dan diharapkan ekspornya naik didorong oleh UMKM. Kalau UMKM tumbuh sekaligus akan menyelesaikan masalah redistribusi income,” kata Hanung.
Faktanya, kinerja ekspor UMKM Indonesia masih rendah, 14,37 persen terhadap kontribusi ekspor nasional, dan rangking kelima di ASEAN.
Kemenkop UKM menargetkan kontribusi ekspor UMKM mencapai 21,6 persen pada 2024 dari 14,37 persen pada 2020.
Dibandingkan negara Tionglok atau Singapura misalnya, kontribusi UMKM terhadap ekspor negaranya sangat tinggi. Tiongkok mencapai 60 persen, dan Singapura 40 persen.
Fakta lainnya, keterlibatan UMKM pada rantai pasok juga masih minim, hanya mencapai 6,3 persen dalam rantai nilai global.