Target Kontribusi Migas Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Mencapai 40 Persen
jpnn.com, SURABAYA - Kontribusi migas (minyak dan gas) dari wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara diharapkan bisa mencapai 40 persen hingga akhir tahun. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyusun beberapa strategi. Salah satunya, mengoptimalkan sejumlah proyek eksplorasi dan eksploitasi sumber migas.
Kepala SKK Migas Jabanusa Ali Masyhar mengatakan, tahun ini produksi minyak di Indonesia diprediksi sama dengan tahun lalu. Yaitu, di kisaran 750 ribu barrel oil per day (bopd).
”Meski begitu, kami tetap berupaya terus melakukan eksplorasi dan eksploitasi agar 2022 nanti produksi nasional bisa mencapai 1 juta bopd,” jelasnya saat FGD Sinergi Pengelolaan Program Tanggung Jawab Sosial Industri Hulu Migas di Surabaya.
Ali menjelaskan, dari total produksi minyak nasional, Jatim menyumbang sekitar 30 persen dan menjadi kontributor terbesar. ”Nah, kalau digabung dengan seluruh wilayah Jabanusa, kami harap kontribusinya bisa di atas itu atau 35–40 persen,” tuturnya.
SKK Migas Jabanusa bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tahun ini telah menyiapkan sejumlah proyek untuk memaksimalkan produksi migas. Antara lain, melakukan optimalisasi lapangan Metro Jombang yang dioperatori KKKS Lapindo Brantas.
SKK Migas besama Lapindo juga akan mengembangkan Lapangan Tanggulangin 10 dan Tanggulangin 6. Tidak hanya itu, KKKS Energi Mineral Langgeng (EML) juga tengah menggarap lapangan Saronggi di Sumenep.
Selanjutnya, ada Pertamina Hulu Energi (PHE) yang fokus memaksimalkan Lapangan Tuban serta Pertamina EP Cepu yang menggenjot Lapangan Alas Dara dan Lapangan Kemuning (ADK) Blora. ”Khusus Lapindo Brantas, kami perkirakan 20 Februari nanti sudah mulai tahap ngebor sumur,” jelasnya.
BACA JUGA: Hamdalah, Makin Banyak Tambang SDA Kembali ke Pangkuan RI