Target Obama Membentuk Dua Negara
Hasil Negosiasi Langsung Pemimpin Palestina dan IsraelJumat, 03 September 2010 – 10:33 WIB
Target lain dalam negoisasi itu, lanjut Obama, adalah menjamin keamanan warga Palestina dan Israel. Obama juga menyebutkan soal pentingnya (memperhatikan) pendudukan Israel yang dimulai sejak tahun 1967, dan memastikan terbentuknya negara Palestina yang merdeka, demokratis dan aman. Obama juga mengharapkan jika negara Palestina tersebut nantinya dapat berdampingan dengan Israel.
Selain itu, Obama juga memuji Presiden Abbas dan PM Netanyahu sebagai tokoh yang menghendaki perdamaian. Di mata Obama, kedua pemimpin itu memiliki komitmen akan menyelesaikan perjanjian perdamaian dalam waktu satu tahun. "AS akan terus mendukung penuh usaha perdamaian ini. AS akan menjadi partisipan yang aktif, dan akan terus menyokong usaha negosiasi damai tersebut," jelasnya.
Presiden Obama pun mengimbau para pemimpin Timur Tengah agar tidak menyia-nyiakan peluang perdamaian ini. "Kesempatan ini mungkin tidak akan segera muncul lagi," kata Obama, seraya menjanjikan dukungan AS kepada perundingan baru. Namun, Obama juga memperingatkan adanya orang-orang ekstrimis dan rejectionist (yang menolak damai). "Mereka bukannya mengupayakan perdamaian, tapi mencari kehancuran," paparnya.