Target PLN 2020 Rasio Desa Berlistrik di Papua menjadi 100%
jpnn.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi (RE) khususnya Papua. Sebab, di Papua Barat rasio elektrifikasinya lebih tinggi dari Papua.
“Sebagai bagian dari NKRI, wilayah Papua juga harus terang. Dengan Papua Terang akan menjadikan Indonesia Terang,” kata Executive Vice President Pengembangan Regional Maluku-Papua PT PLN, Eman Prijono Wasito Adi dalam keterangannya, Senin (7/10).
Dijelaskan, agar wilayah Papua bisa mengejar ketertinggalan dari provinsi lainnya dalam hal tingkat elektrifikasi, diperlukan program percepatan penerangan di wilayah tersebut.
"Untuk menjadikan tahun 2020 Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Papua menjadi 100 persen, PT PLN telah merencanakan lebih dari 899 desa dengan jumlah rumah yang akan dilistriki sekitar 63.930 di Papua dan Papua Barat,” papar Eman.
Eman menjelaskan, hingga saat ini di Papua dan Papua Barat sudah ada 111 sistem kelistrikan. Terdiri dari 16 sistem kelistrikan besar (di atas 2 MW) dan 95 sistem kelistrikan kecil untuk yang kapasitasnya di bawah 2 MW.
Dengan sistem kelistrikan itu, di Papua dan Papua Barat sudah terdapat daya mampu sebanyak 327,65 MW sedangkan beban puncaknya hanya sekitar 280,88 MW. Sedangkan tingkat rasio elektrifikasi PLN sampai Agustus 2019 di kedua provinsi itu kini mencapai 57,93 persen yang berasal dari tingkat elektrifikasi di Papua sebanyak 48,3 persen dan Papua Barat 91,50 persen.
PLN berencana pada 2020 Rasio Elektrifikasi di Provinsi Papua dan Papua Barat sudah 99,9 persen. Sementara saat ini Rasio Elektrifikasi PLN atau tingkat pemasangan listrik di Indonesia, per September 2019 sudah mencapai 98,86 persen.
Upaya meningkatkan rasio elektrifikasi di Papua, diakui Eman masih terhambat oleh masalah geografis berupa lokasi desa yang berjauhan dan minimnya jalur tranportasi darat dan laut.