Target Produksi 150 Ribu Ton CPO
Sabtu, 12 Maret 2011 – 11:07 WIB
Dia menguraikan sertifikasi tersebut dimulai atas lahan seluas 9.800 hektar yang berlokasi di Tapanuli Selatan. Menurut dia proses audit tersebut telah didukung internal perusahaan. "Kami menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip RSPO. Kami tidak mengejar soal nilai investasi untuk biaya RSPO. Tapi, fokus menjalankan nilai-nilai hakiki perusahaan," ujar dia.
Kendati demikian diakui sertifikasi itu memberi nilai tambah. Disebutkan ada potensi sebesar USD 10-15 per ton CPO yang memiliki sertifikat RSPO. "Target produksi SMM tahun ini naik dari 50 ribu ton menjadi 65 ribu ton. Dan tiga bulan mendatang, kami mendaftarkan ke perusahaan pengumpul CPO bersertifikat RSPO yang ditunjuk RSPO. Sehingga, bisa memasuki pasar Eropa dan Tiongkok," kata Koh Beng Hock.
Sementara Presiden Direktur TUV Nord Indonesia Robert Napitupulu menambahkan, sampai saat ini ada lima perusahaan sawit yang sudah memenuhi sertifikasi RSPO. Selain itu ada empat perusahaan yang masuk dalam daftar antri pengajuan audit dokumen. "Seperti PTPN IV yang sedang tahap on going," kata dia.