Tarif Mongol Rp 5 Juta Per 8 Menit
Senin, 26 Desember 2011 – 06:15 WIB
Bedanya, pelayanan sebagai comic tak dilakukan di gereja. Namun, dia tetap menganggap Tuhan adalah tempat pulang. Karena itulah, dia masih menyimpan keinginan untuk masuk sekolah pendeta yang merupakan alasan awalnya pergi ke Jakarta.
Seiring berjalannya waktu, dia juga ingin menyeimbangkan antara pelayanan dan aktivitasnya di stand-up comedy. Keinginan lainnya adalah memiliki mobil. Saat ini, ke mana-mana dia memercayakan kepada taksi motor alias ojek. (nar/c5/ttg)