Tarif Tol Kendaraan Golongan I Berpeluang Turun
Sebagai regulator, kata Basuki, dirinya bertugas melindungi konsumen. Artinya, tarif tol tidak boleh terlalu mahal.
Namun, di sisi lain, dia juga mesti memperhatikan investor swasta yang telah ’’bertaruh” dengan menanamkan modal.
’’Ada perjanjian investasi. Kalau seperti jalan tol Suramadu, bisa diputuskan langsung karena murni APBN. Nggak ada investasi,” ujar Basuki.
Meski demikian, Basuki mengungkapkan bahwa tol Trans Jawa masih dalam proses. Jalan tol tidak bisa tiba-tiba ramai.
Dia mencontohkan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang dulu juga sepi, tetapi sekarang malah sudah macet.
’’Jadi, perilaku konsumen jalan tol ini belum terlihat. Baru euforia. Setelah gratis, dikasih tarif kaget,” kata Basuki.
Basuki menambahkan, opsi lain yang paling potensial adalah menambah masa konsesi.
Namun, pihaknya belum memiliki angka perpanjangan masa konsesi yang bisa dilakukan. (tau/far/nis/c7/hep)