Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tarsan Kota

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Minggu, 20 Februari 2022 – 13:07 WIB
Tarsan Kota - JPNN.COM
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

Di Papua saja ada sekitar seribu bahasa tradisional. Namun, bahasa-bahasa tradisional itu terancam punah karena modernitas.

Orang-orang tradisional itu rata-rata menguasai empat sampai lima bahasa tradisional di wilayahnya. Hal itu penting untuk berkomunikasi dan bertahan hidup. Manusia modern sekarang cenderung hanya menguasai satu bahasa saja.

Di Amerika Serikat, misalnya, anak-anak muda hanya menguasai bahasa Inggris karena orang tuanya tidak mengajarkan mereka bahasa lain.

Di Indonesia fenomena yang sama juga terjadi. Orang-orang tua cenderung mengajarkan anak-anaknya Bahasa Indonesia dan tidak mengajarkan bahasa daerah sebagai bahasa kedua. Akibatnya, bahasa-bahasa tradisional makin kehilangan penutur, dan suatu ketika nanti bahasa-bahasa lokal itu akan punah.

Modernitas membawa kepunahan bahasa sebagai simbol prulalitas. Hidup manusia modern serbanyaman dan praktis, tetapi bagi Jared Diamond nilai-nilai tradisional mempunyai keunggulan yang tetap relevan untuk diadopsi oleh masyarakat modern.

Jared Diamond menceritakan kisah Tarsan Kota versi Papua. Kali ini si Tarsan adalah seorang gadis bernama Sabine Kuegler, yang sejak balita hidup di hutan-hutan Papua bersama orang tuanya yang bekerja sebagai misionaris asal Jerman.

Sampai dengan usia menjelang 20 tahun Kuegler tinggal di lingkungan masyarakat tradisional. Ketika kemudian orang tuanya mengakhiri tugas dan pulang kembali ke Jereman, Sabine ikut serta. Ia bingung hidup di kota besar yang serba canggih dan cepat. Sampai berbulan-bulan Sabine tidak berani menyeberang jalan.

Sabine Kuegler menuliskan kisahnya dalam buku ‘’The Jungle Child’’ pada 2006. Ia menyimpulkan bahwa hidup modern membuatnya kehilangan hubungan dengan sekitar, dan ia ingin kembali ke Papua untuk hidup di hutan bersama keluarga tradisionalnya. (*)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Jared Diamond menceritakan kisah Tarsan Kota versi Papua. Kali ini si Tarsan adalah seorang gadis bernama Sabine Kuegler

Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close