Taruk, Bersulang Sampai Mati
Unsur-unsur d-beat klasik, hardcore punk hura-hura, dan nyanyian berbasis lirik serampangan, terasa amat melekat.
"Secara makna, Bersulang Sampai Mati adalah ekstraksi dari frasa Carpe Diem atau ‘petiklah hari’. Intinya hidupilah hari ini sampai titik maksimal, raih apa yang seharusnya milik kita, dan rayakan kemenangan sekecil apapun itu," jelas Bobby.
Lagu Bersulang sampai Mati tetap menawarkan energi serupa layaknya nomor-nomor dalam mini album Sumpal hingga album Bara Dalam Lebam.
Meski masih mengusung sesuatu yang tidak jauh beda, Bersulang Sampai Mati hadir dengan kekuatan instrumen lebih baik.
Hal tersebut karena Taruk memiliki penyokong tenaga baru di bagian gitar.
Band asal Bandung itu memutuskan untuk mengajak Rian sebagai gitaris sejak akhir 2021.
Proses menggodok materi baru berlangsung sambil Taruk beraksi di sejumlah panggung yang cukup padat sepanjang 2022.
"Bersulang Sampai Mati adalah tanda dimulainya, dan ke depannya, kami akan memainkan warna baru, sesuatu yang belum pernah Taruk mainkan, mungkin," tutup Boy, pemain bas Taruk. (ded/jpnn)