Taufiq Kiemas Sosok Pemersatu, Jasanya Sangat Banyak untuk Bangsa Ini
“Inilah yang begitu dominan pada karakter pada sosok kepribadian almarhum. Merajut dan jembatan yang menyambungkan gabungan-gabungan atau relasi interaksi beragam kelompok-kelompok di tanah air,” tambah Lukman.
Dia menambahkan bahwa almarhumlah yang menggagas untuk bertemu dengan Abu Bakar Ba'asyir di Pesantren Al Mukmin Ngruki yang mana saat itu pandangannya sangat berbeda tentang NKRI dan Pancasila.
Menurutnya, banyak yang meragukan langkah Taufiq dan takut ditolak.
“Pak TK (Taufiq Kiemas) mengatakan bahwa tidak apa-apa, ditolak pun tidak apa-apa. Saya masih ingat betul beliau mengatakan, dituntut dari kita adalah ikhtiar, usaha untuk menyatukan beragam kelompok yang ada,” ungkap Lukman.
“Justru, kita sedang diberi amanah menjadi pemimpin MPR, maka tugas merajut, merangkai, menjalin keragaman di tanah air, sekeras, setajam apa pun itu harus dilakukan,” sambungnya.
Nasaruddin Umar melihat sosok almarhum Taufiq Kiemas merupakan sosok yang mengobarkan ego dan subjektifnya untuk kemaslahatan luas.
“Jangan kita mengira orang itu wafat. Kata Al-Qur’an, itu tetap hidup, bahkan di sisi Allah tetap mendapatkan rezeki,” jelas dia.
Karena itu, Nasaruddin menambahkan langkah yang dilakukan DPP PDIP dengan mendoakan dan mengadakan tahlilan baik, bahkan tradisi yang bagus terlebih di penghujung tahun.