Tawarkan Produk Asuransi Terjangkau untuk UMKM, CEO BRI Insurance: Jangan Berpikir Rugi
"Silahkan dilihat kita ini ada di posisi rawan apa? rawan bencana kebakaran, longsor, banjir, macam-macam. Jadi lihat risiko yang mengancam kita yang dekat. Karena bencana itu walaupun tidak diduga tetapi sebenarnya bisa diprediksi,” ujar Fankar.
Menurut Fankar, masyarakat Indonesia harus mulai berpikir untuk memiliki perlindungan aset dari ancaman bencana sebelum musibah terjadi. Selama ini, dia menyebut masih banyak masyarakat yang baru sadar untuk memiliki asuransi bencana justru setelah menjadi korban.
Dia juga mengatakan, saat ini masyarakat mayoritas mengenal asuransi jiwa. Kemudian, lanjut Fankar, saat pandemi datang dan masyarakat sadar bahwa asuransi kesehatan juga sangat penting.
"Padahal sebenarnya dengan bencana pun menyadarkan kita bahwa ada asuransi (bencana) yang tidak kalah pentingnya untuk kita pasang. Kenapa? Karena asuransi properti itu sangat murah,” kata Fankar.
Sebagai informasi, hingga akhir 2020 BRI Insurance telah memiliki jaringan kerja di seluruh Indonesia,
BRI Insurance terdiri dari 22 Kantor Cabang Konvensional, 1 Kantor Cabang Syariah, 8 Marketing Representative Office, 2 Representative Office Syariah, 45 Marketing Channel dan 11 Marketing Office Syariah.
Sementara itu dari sisi kinerja, per 31 Desember 2020 BRI Insurance membukukan total aset sebesar Rp 3,05 triliun meningkat 18,22 persen dibanding 31 Desember 2019 senilai Rp 2,58 triliun. Premi bruto BRI Insurance pada 2020 tercatat sebesar Rp 1,77 triliun, naik 3,80 persen dari 2019 yang sebesar Rp 1,71 triliun.
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?