TDI Menilai Persaingan Calon Dirjen Pajak Mulai Tak Sehat
jpnn.com - JAKARTA - Masifnya informasi negatif terkait proses lelang jabatan Dirjen Pajak mengindikasikan sebuah proses birokrasi yang belum dewasa dan persaingan tak sehat. Pembelajaran mengenai 'siap kalah' dan 'siap menang' belum terlihat dalam proses lelang jabatan Dirjen Pajak yang kini sudah meloloskan 7 nama untuk dipilih presiden.
‪"Belum final saja sudah saling fitnah, apalagi nanti kalau sudah ada Dirjen Pajak terpilih," tutur Patra Arianto, Direktur Eksekutif dari Tax and Development Institute (TDI) di Jakarta, Kamis (8/1).‬
‪Patra menegaskan bahwa setidaknya ada empat orang peserta lelang Dirjen Pajak yang sudah gagal terus-menerus ingin mengacaukan proses lelang jabatan tersebut.‬
‪"Kajian framing media massa dari TDI memperlihatkan adanya kecenderungan pihak-pihak yang sudah gagal untuk memfitnah dan terus membuat black propaganda terhadap tujuh orang yang tersisa," ujarnya.‬
‪Patra khawatir kalau proses saling fitnah dan saling catut nama ini berlangsung, proses check and balance dari publik tidak lagi objektif dalam para calon yang sudah lolos seleksi.‬
‪Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari Reinkarnasi Indonesia, Ray Simatupang menyebutkan bahwa proses saling fitnah dan mengumbar aib dalam lelang jabatan ini dipandang sebagai sebuah blunder dari Kementrian Keuangan yang lambat dan bertele-tele dalam proses pemilihan Dirjen Pajak.‬
‪"Pembusukan DJP (Direktorat Jenderal Pajak) dari internalnya sendiri sudah terjadi saat ini, harusnya orang-orang terbaik dalam DJP saling dukung, bukan saling menjatuhkan," ungkap Ray.‬
‪Ray menjelaskan bahwa apa yang terjadi saat ini akan terus bergulir sampai ada satu nama yang terpilih menjadi Dirjen Pajak. "Semua orang yang gagal dalam proses lelang jabatan ini akan terus berkonsolidasi guna menjegal yang lolos sampai tahap akhir dan dendam ini akan terus berjalan selama yang terpilih menjabat sebagai Dirjen Pajak," jelasnya.‬