Tegal, Ekspor Melati Terbesar
Dia menilai, alih fungsi lahan telah mengurangi beberapa produksi pangan. Dicontohkan, untuk komoditas jagung dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan. Tahun 2009 hingga 2013, penurunan produksinya dapat dilihat dari angka mulai 173.306 ton, 167.523 ton, 118.876 ton, 117.538 ton dan 104.480 ton.
Produksi kacang kedelai juga mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan produksi tahun 2009 sebanyak 785 ton, maka produktivitas kedelai terus merosot, yakni 476 ton di tahun 2011, 408 ton di tahun 2012, dan 43 ton di tahun 2013.
“Tapi, kita patut berbangga karena produksi gabah terus meningkat. Kabupaten Tegal dapat penghargaan dari Presiden RI atas keberhasilan dalam meningkatkan produksi gabah yang mencapai 350.116 ton di tahun 2009,” jelasnya.
Ditambahkan, pada tahun 2010 produksi gabah sebanyak 368.537 ton, tahun 2012 produksi meningkat menjadi 341.480,33 ton, tetapi sempat turun di tahun 2012 menjadi 341.006 ton, dan kembali naik di tahun 2013 menjadi 352.597 ton.
Sementara, untuk ekspor bunga melati asal Kabupaten Tegal sebanyak 3-4 ton per hari. Sedangkan, produksi melati mencapai 8-9 ton per hari. “Kami juga akan berupaya mengalokasikan dana Rp 5 miliar untuk membeli melati saat harga jatuh,” janjinya.
Dalam pertemuan Mentan dengan para petani di Kabupaten Tegal, diberikan bantuan kepada kelompok tani. Selain itu, Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid) juga memberikan penghargaan kepada Bupati Tegal yang berhasil dalam program dan pembinaan komoditas ekspor terbesar berupa bunga melati.
Penghargaan serupa juga diberikan Leprid kepada masyarakat Kabupaten Tegal melalui Pemerintah Kabupaten Tegal yang diterima oleh Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Pemkab Tegal, Ir Hj Khofifah MM. Dalam kesempatan yang sama, petani juga melakukan tanda tangan kerja sama dengan Alamanda Sejati Utama untuk ekspor melati. (yer)