Tegal, Ekspor Melati Terbesar
jpnn.com - TEGAL - Tahun 2013 kemarin, Kabupaten Tegal telah mengekspor melati ke sejumlah negara sebanyak 9.456 ton. Dengan begitu, Kabupaten Tegal dinobatkan menjadi eksportir melati terbesar di dunia.
Hal ini diakui Menteri Pertanian (Mentan) RI Suswono saat berkunjung di lahan melati milik Wiryono warga Desa Maribaya, Kecamatan Kramat, Rabu (26/3). Dalam kunjungan kerjanya itu, Suswono didampingi Wakil Gubernur (wagub) Jateng, Heru Sudjatmoko, Bupati Tegal Enthus Susmono, dan sejumlah jajaran Kementrian Pertanian.
Dalam kesempatan itu, Suswono mengatakan, potensi produksi melati di Kabupaten Tegal masih terbuka lebar. Hal itu dilihat masih banyak hamparan lahan pertanian yang belum tergarap. Selain meminta bupati untuk membuat sentra-sentra melati, Suswono juga meminta bupati untuk menyediakan lahan bagi para petani melati.
Ini dikarenakan petani melati di kabupaten itu, rata-rata memiliki lahan seluas seperempat hektare. “Jika hanya memiliki lahan seperempat hektar tidak akan kaya,” ujarnya.
Bupati Tegal Ki Enthus Susmono mengaku akan membebaskan pajak bagi masyarakat Kabupaten Tegal yang mempertahankan tanahnya untuk lahan pertanian. Kebijakan itu akan diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang Sawah Lestari, yang hingga kini masih digodok. Direncanakan, perda itu akan mulai diberlakukan pada tahun 2015 mendatang.
“Kami akan mengusulkan kepada DPRD agar warga yang mempertahankan tanahnya untuk pertanian mendapat penghargaan,” kata Enthus.
Menurut Enthus, Perda Sawah Lestari dibuat karena lahan pertanian mulai berkurang. Pengurangan lahan itu disebabkan alih fungsi lahan dari pertanian menjadi industri, abrasi, dok kapal, dan lainnya. Jika kondisi itu disikapi, maka lahan pertanian di Kabupaten Tegal akan habis didaratkan.
Hingga kini, lahan yang tersisa untuk lahan basah 40.172 hektare, dan lahan kering 47.707 hektare. “Kami usulkan bagi pemilih tanah yang mempertahankan lahannya untuk pertanian mendapatkan keringanan pajak. Bila perlu, pajaknya digratiskan,” ujarnya.