Tegaskan Tak Ingin Jadi Capres/Cawapres
Minggu, 28 Maret 2010 – 06:53 WIB
"Dari pesantrenlah tumbuhnya peradaban Islam, budaya ukhuwah. Salah satu contohnya tidak ada tawuran di pesantren. Di sana ada kemandirian," jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa NU ke depan harus fokus pada pendidikan, kemasyarakatan, pembangunan masyarakat sejahtera, sehat, dan cerdas. Itu sesuai cita-cita para pendiri NU tahun 1926 saat organisasi itu pertama kali dideklarasikan di Surabaya.
Dengan kembali ke khittahnya, NU juga bisa berperan menjadi pemersatu di tengah era multipartai. Saat ini, katanya, umat Islam terkotak-kotak dalam beberapa partai politik. Kondisi itu, katanya, bisa melemahkan Islam.