Teguh Haryanto, Hakim 'Garang' Pengadilan Tipikor yang Nyentrik
Selalu Wariskan Lagu Ciptaan di Tempat BertugasSelasa, 02 Desember 2008 – 11:33 WIB
Sebagai hakim Pengadilan Tipikor, dia harus menyidangkan dua perkara korupsi setiap hari. Bukan itu saja. Sidang di Pengadilan Tipikor sering amat menyita waktu. Sidang yang berakhir hingga pukul 21.00 merupakan hal lumrah. Sungguh membikin stres.
’’Saya naik kereta bukan karena tak punya mobil. Banyak yang bilang masak hakim tak punya mobil. Tapi, saya tak mau stres saja,’’ tegasnya.
Karena menumpang kereta api, banyak kolega Teguh yang khawatir akan keselamatan jiwanya. Pernah ada wacana pengawalan untuk para hakim Pengadilan Tipikor yang punya banyak ’’musuh’’ para koruptor itu. ’’Apa tidak capai mengawal saya? Kadang saya pilih jalan kaki segala,’’ ujarnya.
Saat ditemui Jawa Pos di ruangan hakim Pengadilan Tipikor, penampilan Teguh tampak ’’muda’’. Mengenakan kemeja lengan pendek dan rompi, kancing kemejanya dibuka, sehingga yang terlihat adalah kalung emas yang melingkar di leher.
’’Penampilan saya memang seperti ini. Orang di Mahkamah Agung (MA) pun memaklumi. Mereka membiarkan karena saya disebut hakim yang seniman,’’ tutur suami Retno Murdini tersebut. Teguh memang lama bertugas di pengadilan tertinggi itu. Dia menjadi asisten Hakim Agung Laica Marzuki dan Gunanto.
Meski sibuk mengadili perkara korupsi, hobi Teguh juga belum pupus. Dia masih kerap mengasah keterampilannya bermusik di berbagai pergelaran. Saking cintanya pada dunia musik, kolega hakim lainnya menyebut pria asal Semarang, Jawa Tengah, tersebut sebagai hakim pengamen.