Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Telaten dengan Mesin Buatan Belanda

Senin, 16 Agustus 2010 – 05:06 WIB
Telaten dengan Mesin Buatan Belanda - JPNN.COM
MESIN - Pemilik Kopi Aroma, Widyapratama Tanara, saat difoto di pabrik sekaligus toko kopinya, di kawasan Jalan Banceuy, Bandung. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos.
Selain itu, agar kualitas terjaga, Widya rajin menyambangi para petani kopi yang bekerja sama dengannya. Setahun dua kali dia berkunjung ke wilayah Aceh, Medan, Toraja, Flores, Malang, dan Jember yang merupakan daerah penghasil biji kopi arabika. Dia juga rajin berkunjung ke daerah penghasil biji kopi robusta di Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Tidak hanya mengontrol kualitas di luar, pria kelahiran 16 Oktober 1952 itu juga mengawasi sendiri keseluruhan pembuatan kopi, mulai pemetikan, pemupukan, penjemuran, pergudangan, penggarangan, hingga penggilingan. Dia juga ikut mengontrol penjualan.

"Istilahnya, kontrol kualitas berlapis-lapis," katanya. Dalam menjalankan roda bisnisnya, suami Maria Louisa itu menerapkan prinsip 7 M, yakni "man, money, material, method, machine, market dan management".

Menurut Widya yang juga dosen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran itu, ketujuh elemen tersebut harus seimbang. "Kalau seimbang, semua juga lancar," ujarnya. Soal harga, seperempat kilogram Kopi Aroma dihargai Rp 10 ribu" Rp 13 ribu.

Ada satu lagi keistimewaan Kopi Aroma. Sebagai salah satu cagar budaya, Widya mempertahankan bangunan miliknya yang ada sejak 1930-an. Gerai kopi tersebut merangkap pabrik kopi. Tidak sekadar bangunan bagian luar yang dipertahankan. Namun, segala fasilitas peralatan membuat kopi dari warisan zaman Belanda tidak pernah diganti. "Dan memang tidak akan pernah," imbuhnya, kemudian tersenyum.

Bisnis kopi digeluti Widyapratama sejak 1971. Dia mewarisi usaha itu dari orang tuanya. Yang menarik, dia sangat telaten merawat mesin di pabrik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News