Telaten dengan Mesin Buatan Belanda
Senin, 16 Agustus 2010 – 05:06 WIB
Widya juga sangat memperhatikan kondisi lingkungan. Sebagai bahan bakar alat penggarangan kopi, dia memilih menggunakan limbah karet yang dikirim langsung dari Purwakarta ketimbang kayu bakar.
Ketika ditanya soal omzet, Widya merendah. Dia tidak menyebutkan angka. Ayah tiga putri itu hanya menuturkan bahwa bisnis kopinya tidak selalu mengeruk untung besar karena penjualannya secara eceran.
Dia juga menolak menyebutkan berapa rata-rata jumlah pembeli setiap hari. "Ya pokoknya selalu adalah pembeli setiap hari," ujarnya.