Teliti 469 Kelelawar, Temukan 6 Coronavirus Anyar
jpnn.com - Peneliti terus mendalami virus corona pada kelelawar. Hasil penelitian Institut Konservasi Biologi Smithsonian mengungkap enam tipe baru virus corona pada hewan mamalia yang bisa terbang itu.
Enam tipe coronavirus anyar pada kelelawar itu masih satu keluarga dengan virus penyebab COVID-19. Laman Jerusalem Post yang mengutip Majalah Smithsonian mengabarkan, penelitian itu menggunakan 759 sampel pada 460 ekor kelelawar dari 11 spesies yang ditemukan di Myanmar.
Dari jumlah itu, ada 48 sampel yang mengandung coronavirus, termasuk enam virus jenis baru yang belum ditemukan sebelumnya. Namun, merujuk pada penelitian itu, virus-virus baru itu tampak tidak berbahaya bagi manusia.
Meski punya keluarga yang sama dengan coronavirus, enam virus yang baru ditemikan itu tidak terkait erat dengan COVID-19. Walakin, penelitian itu tetap relevan seiring pandemi virus corona yang mengglobal dan menjangkiti jutaan orang serta merenggut ratusan ribu nyawa.
“Tujuan (penelitian) ini adalah mencegah virus sejak awal agar tidak menjangkiti manusia,” ujar Marc Valitutto selaku penulis utama studi yang juga dokter hewan sekaligus veterinarian.
Penemuan jenis baru virus corona pada kelelawar itu bukan hal mengejutkan. Ilmuwan meyakini ada ribuan jenis virus corona yang belum ditemukan. “Ini cuma masalah menemukannya saja,” sambung Valitutto.
Kelelawar merupakan sumber utama zoonosis atau penyakit pada hewan yang bisa menular ke manusia. Meski menampung banyak patogen dalam berbeda jenis, kelelawar memiliki sistem kekebalan yang kuat.
Itulah yang memungkinkan kelelawar membawa penyakit tanpa terinfeksi. Karena mampu bepergian hingga jarak jauh, kelelawar menyebarkan berbagai jenis penyakit dan virus, termasuk COVID-19, severe acute respiratory syndrome (SARS), Middle East respiratory syndrome (MERS) dan ebola.