Tembak Mati Tahanan, Delapan Polisi Ini Dapat Penghargaan dari Kapolrestabes
jpnn.com - SURABAYA - Kapolrestabes Surabaya Kombespol Yan Fitri Halimansyah memberikan penghargaan kepada delapan tim khusus pemburu tahanan satreskoba Doni Susanto dan Alfian Santoso alias Ayong yang kabur beberapa waktu lalu. Mereka adalah Kompol Manang Soebeti, Iptu Julian Warokka, Ipda Agus Suprayogi, Ipda Agung Kurnia Putra, Aiptu Dedy Sulistiyo, Aipda Amirudin, Bripka Arie Widodo, dan Brigadir M. Firdaus Firmansyah.
Mereka dianggap telah memulihkan citra kepolisian. ''Terima kasih untuk tim ini yang telah mengembalikan martabat Polrestabes Surabaya,'' ucap Yan Fitri saat memberikan apresiasi kepada anggotanya.
Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Manang Soebeti yang memimpin tim tersebut menyatakan bahwa operasi pengejaran juga tidak terlepas dari yang lainnya.
Bagi tim itu, penghargaan tersebut adalah bentuk motivasi agar terus lebih baik ke depan. ''Ini semua karena dukungan satreskrim dan peran masyarakat yang terus memberikan informasi,'' kata mantan Kapolsek Sawahan tersebut.
Seperti diketahui, wajah Polrestabes Surabaya tercoreng dengan ulah dua tahanan ini. Ya mereka berhasil lolos meskipun satu di antara mereka kembali menyerahkan diri. Tapi, Ayong memutuskan tetap kabur.
Jajaran jatanras pun membentuk tim pemburu ini.
Singkat cerita pada Minggu (15/11) dini hari sekitar pukul 01.00, Ayong diketahui sedang sedang tidur di salah satu teras nisan di Makam Jarak, Surabaya.
Saat didekati, pria yang ternyata memang Ayong tersebut malah melawan. Dia menghunus senjata tajam mirip pisau sepanjang 50 sentimeter. Pisau itu dia tarik dari selempang cokelatnya. Petugas terkejut melihat aksi nekat Ayong.
Tak ingin buruan lepas lagi, dua petugas itu segera mencabut senjata api. Dua tembakan peringatan diletupkan ke udara. Namun, Ayong bergeming. Dia malah berlari menerjang dua polisi tersebut. Ayong bermaksud menyabetkan senjatanya kepada polisi. Merasa keselamatan terancam, polisi akhirnya bertindak tegas.